Kamis, 10 Mei 2012

"Jangan tertipu iklan. Jika mau seperti tampilan, biar kami yang menyajikan!"

Sepiring ( The Real ) Indomie Goreng Rendang
Sepiring ( The Real ) Indomie Goreng Rendang
Malam ini saya mau cerita tentang makan lagi. Hehe...nggak apa lah...namanya juga wisata kuliner. Mungkin judul posting ini agak unik dan panjang. Kalimat di atas adalah jargon dari tempat makan yang aku datangi malam ini dengan temanku ( ehemm...pacar ) :p




Jangan tertipu iklan. Jika mau seperti tampilan, biar kami yang menyajikan!

Nama tempatnya adalah Telap12 ( Telap-Twelep -red) yang ada di jalan Glagah Sari, selatan Toserba Pamela. Sebenarnya menu yang ada di sini hanya olahan mie produk Indomie. Tapi yang membuat Telap12 ini spesial karena kita nggak sekedar makan mie goreng atau mie rebus karena pesanan kita akan dihidangkan mirip dengan aslinya atau sesuai dengan gambar yang ada di bungkus mie tersebut.

Menu Telep12
Menu Telep12
Aku berdua sampai di Telap12 sekitar 17.30 WIB, sebelum maghrib. Pas banget ini lesehan baru aja mau buka. Catat ya, "mau buka", soalnya keliatan masih menata lesehan sama bahan makanannya. Awalnya aku ragu pas lihat daftar menunya. Masa' iya makan indomie goreng harus bayar Rp. 9.000. Tapi ya karena udah duduk, udah laper juga, ya pasrah aja deh. Pesanlah kita Indomie Goreng Rendang 2 porsi.

Sambil nunggu pesenan dibuat, ngobrol lah kita. Aku sama temenku ( ehemm... cewekku ) ngomongin soal "Seperti apakah wujud makanan yang akan tersaji?". Mengingat harga makanan yang lumayan jauh daripada di warung burjo-nan, sama liat gambar di menu, juga tagline yang ada, kita berdua sepakat kalau makanan yang akan datang ( mungkin ) akan sama dengan gambar di bungkus mie. Tentu saja kalau pesan Indomie Goreng Rendang bakal ada rendang ngikut di situ.

Plus Nasi
Plus Nasi
Dan ternyata benar. Kita berdua dapat dua porsi indomie goreng rasa rendang lengkap dengan 2 iris rendang. Nggak cuma itu, dengan 9000 perak, itu sudah termasuk nasi ( walaupun sedikit sih ). Satu lagi, kalau nggak salah tadi kita pesen minumnya cuma es teh 1 doank, tapi yang dianter ke meja kita 1 gelas es teh dan 1 gelas air putih. Jadi, mau pesen minum atau nggak, kita pasti dapet minum.

Segelas Air Putih dalam Cangkir Putih
Segelas Air Putih dalam Cangkir Putih
Ok, sekarang kita bicara soal rasa. Overall, enak. Ya kalau bicara soal mie, ya jelas enak soalnya udah ada racikan bumbu dari sananya. Tapi rasa rendangnya juga lumayan. Nggak mengecewakan lah. Sayangnya kita tadi pesennya sama. Jadi nggak tahu deh rasa yang lainnya. Dan kayaknya aku sama dia ( ehemm....yayangku ) bakal balik ke sana lagi. Buat cobain menu yang lain. Buat yang bosan sama mie instan yang biasa-biasa aja, tempat ini patut dicoba. ;p
Satu lagi, pas tadi aku makan di sana, ada celengan sumbangan dari PKPU. Kalau makan sambil sedikit menyumbang, boleh juga kan..... : )

Indomie Goreng Rendang ( yang sebenarnya )
Indomie Goreng Rendang ( yang sebenarnya )


Makan di Depan Background Telep12
Makan di Depan Background Telep12

Kotak Sumbangan PKPU
Kotak Sumbangan PKPU



Selasa, 31 Januari 2012

Bakso Raksasa Bantul

Penulis sangat suka dengan makanan bernama bakso. Bola daging yang disajikan dengan kuah serta didampingi dengan mie dan sayur sangat nikmat disantap sebagai pengganjal perut. Meskipun aslinya masakan ini berasal dari china, namun sekarang bakso sudah tersebar luas hampir di seluruh Indonesia dengan variasi yang berbeda-beda.



Senin, 30 Januari 2012

Melewatkan Malam di Warung Makan Cobek Ireng


Meskipun orang Jawa, tepatnya orang Jogja terkenal menyukai masakan yang manis, namun sekarang ini makanan dengan rasa pedas pun telah diterima oleh masyarakat Jogja. Terbukti dari menjamurnya tempat makan yang menawarkan sambal sebagai menu andalan mereka. Warung Cobek Ireng salah satunya.

Warung makan Cobek Ireng terletak di Jalan Panembahan Senopati, Desa Pandak Kabupaten Bantul. Tempat makan ini menawarkan beberapa menu makanan mulai dari yang digoreng hingga dibakar. Sebagai andalannya, disediakan sambal sebagai pendamping makan yang dijamin enak.
Cara penyajian makanan di Warung Cobek Ireng dibuat lebih unik. Lauk yang dipesan akan disajikan di atas sebuah cobek yang dibuat dari tanah. Agar lebih menarik dan bersih, cobek tersebut diberi alas daun pisang. Sambal yang disajikan sesuai pesanan akan dimasukan di sebuah wadah mirip sebuah cawan. Cawan tersebut juga terbuat dari tanah. Berbeda dengan tempat makan lain, nasi disediakan oleh Cobek Ireng dalam sebuah wakul yang diberi alas daun pisang juga. Setiap pelanggan yang datang bisa menakar sendiri seberapa kuat dia makan. 



Minggu, 29 Januari 2012

Jogja Memang Istimewa


Pulang ke kotamu,
ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat,
penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi,
saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja

     Pernah mendengar lirik lagu seperti di atas? Lagu tersebut berjudul Yogyakarta, yang dipopulerkan oleh Kla Project pada tahun 1991. Untuk menyegarkan ingatan, lagu tersebut bisa didownload di sini. Lagu tersebut sangat spesial dan masih sering kita dengar hingga sekarang. Yogyakarta pun tak kalah spesial dari lagu tersebut. Menyandang berbagai sebutan seperti Kota Budaya, Kota Pelajar, dan salah satu Daerah Istimewa di Indonesia, Yogyakarta menjadi salah satu tujuan wisata yang memiliki keunikan tersendiri.

Romantisme Kota Budaya